Lahir | 14 Maret 1879 Ulm, Kerajaan Württemberg, Kekaisaran Jerman |
---|---|
Meninggal | 18 April 1955 (umur 76) Princeton, New Jersey, Amerika Serikat |
Tempat tinggal | Jerman, Italia, Swiss, Austria, Belgia, Britania Raya, Amerika Serikat |
Kewarganegaraan |
|
Bidang | Fisika |
Institusi | |
Alma mater | |
Pembimbing akademik | Alfred Kleiner |
Pembimbing akademik lain | Heinrich Friedrich Weber |
Mahasiswa doktoral | |
Dikenal atas | |
Penghargaan |
|
Pasangan | Mileva Marić (1903–1919) Elsa Löwenthal, née Einstein, (1919–1936) |
Tanda tangan |
Einstein dan teori relativitas hadir pada saat yang tepat, jika
dikaitkan dengan perkembangan sejarah bangsa-bangsa di dunia. Ibaratnya pucuk
di cinta, ulam pun tiba. Perkembangan yang dimaksud yaitu bangkitnya Jerman
modern, kelahiran senjata-senjata nuklir, dan lahirnya Zionisme. Peristiwa
tersebut memang lebih menjelaskan tentang perkembangan Jerman modern. Namun
posisi Jerman pada saat itu sangat berperan dan turut mempengaruhi peradaban
dunia yang tengah dilanda perang dunia kedua. Fakta ini penting untuk
diketahui, karena kemunculan Einstein dan teori relativitasnya terasa begitu
fenomenal. Jika saja teori relativitas muncul pada abad 20 ini, mungkin akan
terjadi perbedaan yang begitu mendasar dan respon masyarakat akan menunjukan
reaksi yang berbeda pula.
Beberapa hal yang menyinggung
kehidupan pribadi Einstein juga perlu penulis ungkit. Sebagai sosok ilmuwan
fenomenal, kehidupan dan kepribadian Einstein menjadi bagian yang menarik untuk
diperbincangkan. Mungkin sampai saat ini hanya sosok seorang Einstein saja yang
mampu menggangkat profil ilmuwan bak seorang selebritis dan publik figur.
Kemunculannya selalu menarik perhatian masyarakat, apalagi bagi sang pemburu
berita.
Kekaguman orang terhadap hasil
karya Einstein diungkapkan dalam banyak cara. Komentar Presiden Royal Society,
J.J. Thomson (Inggris, 1856-1940), pada pertemuan yang membahas hasil foto
gerhana matahari untuk menguji teori-teori Einstein yang akhirnya dinyatakan
terbukti, “Inilah hasil paling penting yang diperoleh sehubungan dengan teori gravitasi
sejak zaman Newton dan merupakan salah satu prestasi tertinggi yang pernah
dicapai oleh otak manusia”.
Tahun 1999, Majalah Time menyebut
Einstein sebagai “Person of The Century” atau
orang abad ini. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai
Einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai
2001 Einstein.
Tahun 2005, Persatuan Fisika
Murni dan Aplikasi (International Union of Pure and Applied Physics, IUPAP)
atas permintaan Masyarakat Fisika Eropa (Europian Physical Sociaty, EPS), dan
Persatuan Bangsa-Bangsa (Union Nation Organization, UNO) mendeklarasikan
sebagai Tahun Fisika Dunia. Perayaan ini untuk mengingatkan dunia tentang
pentingnya peran sains dalam kehidupan manusia dan menghimbau semua bangsa untuk
meningkatkan apresiasi terhadap usaha manusia dalam mengungkap rahasia alam
semesta dan jagad raya. Di Princenton, New Jersey, Amerika Serikat, perayaan
100 tahun “Annus Mirabilis”(Tahun Luar Biasa) karya besar dan wafatnya
Einstein, digelar serentetan kuliah-kuliah popular untuk publik seputar karya
besar Einstein yang disertai dengan demonstrasi-demonstrasi fisika menarik,
dengan puncak acara pertunjukan laser pada 18 April.
Albert Einstein, seorang ilmuwan
keturuan dari keluarga Yahudi, lahir di kota Ulm, Wurttemberg, sebuah kota tua
yang subur di tepi Sungai Donau, Jerman, sekitar 100 km sebelah timur
Stuttgart, pada Jumat, 14 Maret 1879. Ulm terletak di kaki pegunungan Swabian
Alpen, tepat bertemunya sungai Blau dan Illen yang kemudian menyatu dengan sungai
Donau. Albert adalah anak pertama dan satu-satunya putera dari Hermann
Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan
elektrokimia dari istrinya Pauline Koch berbangsa Yahudi. Mereka menikah di
Stuttgard-Bad Cannstatt.
Masa kecil Einstein tidak
menunjukan tanda-tanda kejeniusannya. Bahkan Einstein kecil sering
sakit-sakitan, kemampuan bicara yang terlambat, suka marah dan melempar barang,
dan menderita sindrom Asperger yang berhubungan dengan autisme. Selain itu
bentuk kepalanya tidak biasa, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat
pemalu atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya yang
diteliti setelah kematiannya. Sampai usia 3 tahun Albert belum dapat bicara,
namun minatnya terhadap ilmu pengetahuan dan matematika sudah tumbuh sejak
kecil.
Satu hal yang perlu menjadi titik
balik dalam kehidupan Einstein akan minat terhadap sains, khususnya fisika,
adalah ketika dia mendapat hadiah sebuah kompas dari ayahnya. Rasa panasannya
begitu menggelora karena arah jarum kompas yang selalu menunjuk arah utara.
Sejak itulah insting seorang ilmuwan yang haus akan jawaban pada sesuatu yang
misterius baginya.
Prestasi akademisnya selama
sekolah mungkin terbilang biasa-biasa saja. Bahkan tidak menunjukan bahwa kelak
dia akan menjadi seorang ilmuwan muda jenius. Sempat dalam suatu ujian masuk ke
Federal Institute of Technology yang bernama Eidgenoessische Technische
Hochscule (ETH) di Zurich, Swiss, dia gagal. Tahun 1896, Einstein menerima
ijazah dari SMU Aarau di saat dia berusia 17 tahun, dan melanjutkan studi ke
Institut Teknologi Zurich, jurusan sains dan matematika.
Sahabat terdekat Einstein selama
kuliah adalah Marcell Grossman, Michele Angelo Besso dan Mileva Maric, seorang
keturunan Hongaria yang kelak menjadi istri pertamanya. Mileva memberi tiga
keturunan bagi Eintein, Lieserl, Hans Albert dan Eduard “Tede”. Lieserl lahir
sebelum Einstein resmi menikahi Mileva. Hans Albert kemudian menjadi professor
di Fakultas Teknik Universitas California, Amerika Serikat. Eduard meninggal di
sebuah rumah sakit di Swiss pada tahun 1965 setelah bertahun-tahun menderita
sakit schizophrenia.
Pernikahan kedua Einstein dengan
sepupunya, janda Elsa pada Juni 1919, dilaksanakan empat bulan setelah
perceraiannya dengan Mileva. Einstein wafat pada 18 April 1955 di Amerika
Serikat, pada usia ke-76 tahun, setelah menjalani perawatan akibat penyakit
jantungnya.
Gambaran singkat tentang sosok
pribadi Einstein adalah seorang jenius yang kurang begitu konsisten dalam
masalah kewarganegaraan. Beberapa kali dia sempat berganti kewarganegarannya
hingga akhirnya memilih Amerika Serikat sebagai warga negara hingga akhir
hayatnya. Bahkan dia sempat memiliki dua kewarganegaraan, Swiss dan Jerman,
pada waktu bersamaan. Sebenarnya hal tersebut bisa dipahami ketika melihat
perjalan karir dan hubungan kurang harmonis antara dirinya dengan pemerintah
Jerman yang berkuasa pada saat itu. Walaupun Einstein telah menjalani
pernikahan sebanyak dua kali, namun sering dalam berbagai kesempatan dia lebih
merasa nyaman dalam kesendirian. Sifatnya yang ceria akan segera bisa segera
berubah serius tatkala menekuni teorinya tersebut. Namun di balik itu dia juga
dikenal sosok humanis yang sangat membenci peperangan. Sebagaimana penulis
sampaikan di atas, kejeniusan, karir ilmiah dan keterlibatannya dalam dunia
politik karena tiga peristiwa penting yang mendasari sejarah perkembangan
Jerman modern.
Perjalanan karir ilmiahnya
dimulai sejak Einstein lulus dari Sekolah Politeknik Negara Federal Swiss di
Zurich, dengan gelar kesarjanaan pada jurusan sains dan matematika. Pada saat
itu tahun 1900 dan Einstein berusia 21 tahun. Setelah ditolak sebagai asisten
dosen di universitas tempat dulu dia kuliah, akhirnya Einstein mendapatkan
pekerjaan sebagai guru matematika di Technical High School di Winterthur,
disamping itu pula ia mengajar di sekolah swasta di Schaffhausen.
Waktu luang Einstein gunakan
untuk melakukan riset pribadi dan menulis. Hasil tulisannya itu dia kirimkan ke
majalah-majalah ilmiah untuk berharap dapat diterbitkan. Pada tahun 1901 ia
sempat mengirim sebuah makalah ke universitas Zurich dan berharap dapat
mendapat promosi untuk gelar Ph.D, namun ditolak.
Atas bantuan rekomendasi ayah
Grossman, karier Einstein selanjutnya di Kantor Paten di Bern dalam bulan Juni
1902. Tugasnya adalah memeriksa dan mencatat permohonan-permohonan hak paten
yang diajukan oleh para penemu di Swiss dengan pangkat Ahli Teknik Kelas Tiga.
Pekerjaan tersebut memberikan banyak waktu untuk melakukan penelitiannya
sendiri. Di kantor tersebut Einstein dianggap berprestasi dan mendapat promosi
untuk naik jabatan.
Einstein mengundurkan diri dari
Jawatan Paten tahun 1909 setelah tujuh tahun bekerja di situ. Alasan
pengunduran dirinya karena menerima jabatan sebagai asisten professor Alfred
Wolfer, bekas gurunya di bidang astrofisika dan astronomi, di Institut
Politeknik Federal (ETH), Zurich. Dua tahun kemudian Einstein diangkat sebagai
professor di Karl-Ferdinand University Praha, Cekoslowakia. Di Praha Einstein
hanya bertahan selama setahun, tahun 1912 ia kembali lagi ke universitas Zurich
untuk menjabat sebagai professor penuh. Dalam tahun 1913 Einstein memperoleh
pekerjaan di Kaiser Wilhelm Ins88titut di Berlin, sehingga ia dapat melakukan
penelitian dengan bebas tanpa kekhawatiran kekurangan uang dan kewajiban rutin.
Einstein kembali ke Jerman pada
tahun 1914 untuk melakukan penelitiannya di Prussian Academy of Science dan
menjadi Direktur pada Kaiser Wilhelm Institute of Physics di Berlin disamping
sebagai professor pada teori fisika pada University of Berlin.
Tahun 1915 merupakan awal debut
Einstein di dunia politik dengan ikut menandatangani “Manifesto untuk Eropa”
dan mengusulkan didirikannya sebuah Liga Eropa untuk mengupayakan perdamaian di
antara bangsa-bangsa di situ.
Sejak saat itu Einstein mulai
mendapat penghargaan Bernard Medal dan puncaknya hadiah bergengsi Nobel untuk
efek Fotolistrik pada tahun 1921. Pada tahun yang sama pertama kalinya Einstein
memulai kunjungannya ke Amerika Serikat pada tahun 1921 dalam rangka mencari
dana untuk Hebrew University of Jerusalem. Dia juga menerima tawaran sebagai
pengajar di Universitas Amerika Serikat.
Tahun 1922 Einstein diterima
sebagai anggota Komite kerjasama Ilmiah Internasional pada Liga Bangsa-bangsa.
Dua tahun kemudian Einstein mendaftarkan diri sebagai anggota Masyarakat Yahudi
Berlin. Dukungan Einstein terhadap gerakan zionisme, untuk kebangkitan Yahudi,
adalah dari tahun 1925-1928, ia menjadi anggota dewan pengelola Universitas
Hibrani di Yerusalem, tempat dimana dia mewariskan koleksi karya-karya
ilmiahnya.
Pada awalnya Einstein tidak
melibatkan diri dalam gerakan Zionisme. Namun adanya deskriminisi yang berujung
pada pembantaian keturunan Yahudi Jerman, terutama pada saat partai Nazi
pimpinan Adolf Hitler (Jerman, 1889-1945) berkuasa di Jerman.
Einstein sering melakukan
perjalanan kunjungan ke beberapa negara seperti Jepang, Cina, Perancis dan
Palestina. Tahun 1925 ia mendapatkan penghargaan Copley Medal of Royal Society.
Bersama Mohandes Karamchand Mahatma Ghandi (India, 1869-1948) dan sejumlah
tokoh lain, Einstein menandatangani sebuah manifesto yang menyerukan
penghapusan dinas militer secara paksa.
Tahun 1926 meraih penghargaan
Gold Medal of Royal Astronomical Society. Tahun 1927 Einstein menghadiri Fifth
Solvay Conference dan mulai mengembangkan teori quantumnya bersama dengan rekan
kerjanya Niels Hendrik David Bohr (Denmark, 1885-1962).
Medali Planck, sebuah penghargaan
bergengsi untuk fisika, dianugerahkan kepada Einstein pada tahun 1929. Pada
saat itu dia berusia 50 tahun. Ia juga ikut menandatangani sebuah manifesto
yang menyerukan pelucutan senjata dunia pada tahun 1930. Manifesto ini
diprakarsai oleh Liga Internasional Wanita untuk Perdamaian dan Kemerdekaan.
Dalam rentang waktu antara tahun
1920 hingga 1930, Einstein banyak melakukan perjalanan untuk memberikan ceramah
ke berbagai Negara. Persahabatannya bukan hanya dengan kalangan ilmuwan saja,
juga politikus terkemuka dan para tokoh-tokoh terkenal dari berbagai Negara
seperti Amerika, Prancis, Cina, Skandinavia, 88Spanyol, Inggris, Jepang, Belgia
dll. Ia menjadi orang pertama yang mengunjungi Uni Soviet yang komunis.
Diangkat menjadi warga kota kehormatan pertama di Tel Aviv dan kota New York.
Selama tahun 1933 Einstein
melakukan perjalanannya ke Eropa seperti ke Oxford, Glasgow, Brussels dan
Zurich. Tanggal 17 Oktober 1933, Einstein beserta keluarganya meninggalkan
Jerman menuju ke Amerika Serikat. Pada saat itu polisi rahasia Nazi melakukan
penggeledahan pondok peristirahatan musim panas keluarganya di Caputh, dekat
Berlin. Einstein masih dapat kembali ke Eropa atas bantuan sahabatnya Raja dan
Ratu Belgia, lengkap dengan pengawalan kepolisian Belgia.
Atas kerja kerasnya sejak tahun
1901, akhirnya ia mendapat tawaran untuk mengajar di Jerusalem, Leiden, Oxford,
Madrid dan Paris. Tahun 1935 mendapatkan permanent residency di Amerika Serikat
dan tinggal di Priceton, New Jersey, dengan asumsi ia dapat bekerja di Advanced
Study.
Einstein tahu bahwa di Peenemunde
para ilmuwan Jerman mengembangkan bom atom. Dimulai dari tahun 1938 dengan
keberhasilan Otta Hahn (Jerman, 1879-1968) dan Lise Meitner (Austria,
1878-1968) memecah menjadi dua inti atom uranium. Keberhasilan ini ditunjang sebelumnya
ketika Max Planck (Jerman, 1858-1947) dengan rumus terkenal E = mc² hasil Einstein yang menyatakan tentang
energi laten atom. Penemuan ini mengungkap kemungkinan penggunaan energi yang
selama ini terkunci dalam inti atom. Pembebasan inti atom ini akan menghasilkan
reaksi nuklir yang menghasilkan daya ledak luar biasa. Maka tanggal 9 Agustus
1939, Einstein menulis surat yang dikirimkan kepada Presiden Amerika Serikat
ke-32, Franklin Delano Roosevelt (1882-1945) yang mengingatkan presiden akan kemungkinan
Jerman membuat bom atom dan meminta agar nuklir dimanfaatkan untuk penelitian,
bukan untuk perang. Menanggapi surat itu Presiden Roosevelt mulai mengembangkan
Proyek Manhattan pimpinan Julian Robert Oppenheimer untuk memproduksi bom atom.
Keberadaan surat dan rumusnya E = mc² itulah
yang mengkaitkan keterlibatan Einstein dalam produksi bom atom Amerika yang
meledakan Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 dan menewaskan 120.000 jiwa.
Einstein adalah seorang penganut
pasifisme yang berbalik seratus persen demi merasakan kekejaman Jerman semasa
Hitler berkuasa. Dan akhirnya tersadar kembali setelah tahu ternyata Hitler
tidak mampu membuat bom atom serta membujuk Amerika membuat bom atom yang
memakan ratusan ribu jiwa.
Tahun 1943 Einstein diangkat
sebagai penasehat ahli untuk urusan persenjataan di Angkatan Laut Amerika
Serikat. Eintein sempat menolak tawaran jabatan Presiden Israel menggantikan
presiden sebelumnya yang wafat pada tahun 1952. Penolakan tersebut dikarenakan
Einstein merasa jabatan tersebut tidak sesuai dengan bidang keahliannya.
Jejak langkah Einstein sebagai
ilmuwan sudah dimulai sejak tahun 1901 pada saat masih berusia 22 tahun, dengan
mempublikasikan paper ilmiah pertamanya yang berjudul “Conclusion down from the
phenomena of capillarity” di Munich, dan melakukan penelitian pada tahun yang
sama mengenai gas yang kemudian menjadikan bahan disertasi doktornya di ETH
Zurich untuk gelar PhD pada tahun 1905 dengan judul tesis “On a new
determination of molecular dimensions”. Sebenarnya
Einstein sudah mulai menulis karya ilmiah sejak tahun 1900 dan sempat
diterbitkan.
Albert Einstein, warga
Jerman-Amerika Serikat, pada bulan Juni tahun 1905, di usia 26 tahun telah
memberikan sumbangsih dalam kemajuan ilmu pengetahuan, melalui karyanya dalam
“Annalen der Physik” atau German Physics Journal berupa lima buah paper yang
amat penting, termasuk di dalamnya tentang teori relativitas khusus. Penulis
hanya akan menjelaskan secara singkat kelima paper tersebut, tanpa bermaksud
mengesampingkan beberapa karya Einstein lainnya.
Paper yang pertama yang
diterbitkan pada bulan Maret, tentang aplikasi ekipartisi pada peristiwa
radiasi atau efek fotolistrik. Tulisan ini merupakan penghantar hipotesa
kuantum cahaya dengan berdasarkan pada statistik Boltzmann. Efek fotolistrik
adalah pengeluaran elektron dari suatu permukaan (biasanya logam)
ketika dikenai, dan menyerap, radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak dan radiasi ultraungu) yang
berada di atas frekuensi ambang tergantung pada jenis permukaan. Istilah lama
untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz, yang saat ini tidak digunakan lagi.
Penjelasan efek fotolistrik inilah yang menghantarkannya pada hadian Nobel pada
tahun 1921.
Pada bulan April, paper
berikutnya berjudul “Einen die Erzengen und Vermandlung des Lichtes
betreffenden heuristischen Gesichtspunk”, membahas bagaimana Einstein
memperluas hipotesis Planck tentang ciri diskontinuitas dari pencerapan dan
pemancaran radiasi atom terhadap sifat atom itu sendiri.
Paper berjudul “Die von der
molekulaskinetischen Theorie der Warme gefordenten Bewegung von in ruhenden
Flusigkeiten suspended Teilchen”, terbit Mei, menjadi paper ketiganya. Paper
ini berisi tentang pengembangan gerak Brown yang mendeteksi bagaimana molekul
tanpa arus dan ketiadaan pengaruh eksternal yang lain molekul tetap bergerak.
Einstein mendapatkan rumus yang mengaitkan gerak Brownian dengan gerak partikel
yang ditumbuk oleh molekul fluida dimana partikel itu terapung. Einstein
menggunakan teori kinetik cairan dengan memberikan bukti empirik atas dasar
pengamatan dan eksperimen kenyataan tentang atom hanya dengan melihat melalui
mikroskop biasa.
Paper keempat pada bulan Juni,
membahas tentang Teori Relativitas Khusus yang diterbitkan dengan judul
“Elektrodinamika Benda Bergerak”. Paper inilah yang dianggap cukup penting
karena mengubah konsep Newton tentang waktu dan ruang yang absolut atau mutlak.
Einstein mengganti kerangka acuan dengan postulat bahwa kecepatan cahaya di
ruang hampa itulah yang mutlak, tidak tergantung kecepatan atau kerangka acuan
pengamat. Persoalan gerak ini mengundang pertanyaan bagi Einstein: Bagaimana
dengan benda yang terdapat di luar angkasa? Benarkah ruang dan waktu tidak
berpengaruh? Benarkah massa bersifat tetap tidak terpengaruh kecepatan gerak
benda? Persoalan-persoalan itulah yang diselesaikan Einstein dalam teori
relativitasnya.
Paper yang terakhir pada bulan
September, berjudul “Apakah Inersia Benda Bergantung pada Kandungan
Energinya?”. Paper ini berisi tentang kesetaraan massa-energi. Einstein
memaparkan konsepnya bahwa massa suatu benda adalah besaran yang mengukur
energi yang ada di dalamnya. Konsep ini ia nyatakan kembali di tahun 1907 dalam
bentuk persamaan fisika yang terkenal .
Rumus ini menjelaskan konsep tentang kesetaraan massa sebuah benda (m) adalah
kandungan energi (E), sedangkan c adalah kecepatan cahaya di
ruang hampa (c <
300.000 kilometer per detik). Formulasi ini yang nantinya membuka peluang
berkembangnya tenaga nuklir.
Tahun 1905 menjadi tahun yang
paling produtif bagi Einstein. Hanya dalam waktu hitungan bulan, ia mampu
menyelesaikan tesis Ph.D-nya, menerbitkan dua karya tulis ilmiah yang orisinil
tentang teori relativitasnya. Kebanyakan karya Einstein menggunakan
rumusan-rumusan matematika yang sangat rumit dan hanya dapat dipahami oleh
beberapa orang dengan kemampuan matematika yang tinggi. Bahkan pada awal
peluncuran karyanya, banyak pihak bahkan ilmuwan, yang cenderung mengabaikan
karya Einstein. Tidak lebih hal tersebut terjadi dikarenakan rumitnya rumusan
matematika di karyanya itu sehingga tidak mudah di pahami.
Antara tahun 1906 dan 1910,
terbit 26 makalah mengenai berbagai topik dalam Fisika meliputi Fisika Atom dan
Molekul, Zat Padat, Statistika Radiasi, Elektrodinamika Realtivistik dan
Thermodinamika.
Pada Agustus 1916, Einstein
menerbitkan tulisannya tentang “Dasar-dasar Relativitas Umum”, yang mengaitkan
gravitasi dengan struktur ruang dan waktu. Dalam teori ini Einstein
mengungkapkan tentang paradigma gravitasi modern, pengujian dan terapannya
dalam astronomi serta kosmologi, yang disampaikan di hadapan Akademi Ilmu
Pengetahuan Prusia. Gaya gravitasi dapat dipikirkan sebagai ruang waktu yang
melengkung di sekitar benda sehingga massa yang berdekatan cenderung untuk
bergerak ke arahnya, sama seperti kelereng yang bergerak menggelinding ke alas
lubang yang berbentuk seperti mangkuk.
Dalam 90 buah publikasinya antara
tahun 1911 s.d. 1920, mengenai dasar-dasar dan perkembangan paradigma
relativistas umum, fisika molekul/ atom, termodinamika, fotokimia, interaksi
radiasi terkuantumkan dan materi terkuantumkan, termasuk mengenai Relativitas
Umum. Tahun 1916 Einstein menulis buku dengan judul “Relativity, The Special
and General Theory”.
Tahun 1912 memulai penelitiannya
tentang phase baru tentang gravitasi dengan bantuan dari beberapa temannya.
Peristiwa pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki yang mengakhiri Perang Dunia
II pada Agustus 1945 sering dikaitkan dengan Einstein karena inspirasi teori
relativitas khusus dan umum Einstein dalam pembuatan bom atom tersebut.
Teori Medan Terpadu (Unfield
Field Theory) yang dirumuskan Einstein pada tahun 1929 mencoba untuk memadukan
teori Kuantum dan Relativitas. Teori ini berusaha menjelaskan sifat-sifat
cahaya sebagai gelombang dan partikel. Dengan keyakinan bahwa alam memiliki
keteraturan dan keharmonisan, Einstein membangun suatu hukum fisika tunggal
yang dapat digunakan, baik untuk makrokosmos maupun mikrokosmos. Teori ini
nyaris selesaikan oleh Einstein pada 1949 pada senja hidupnya, namun masih saja
jauh dari harapan. Hingga akhir hayatnya, Einstein masih belum tuntas
menyelesaikan secara sempurna teori Medan Terpadu tersebut.
Antara tahun 1921 s.d. 1940,
tercatat 151 buah publikasi Einstein berisi pengembangan, penerapan dan
diseminasi paradigma Relativitas Umum, Emisi Cahaya dalam proses elementer
Stern-Gerlach dan efek Compton, berbagai versi Teori Medan Terpadu (Einstein
dengan medan metrik nonsimetrisnya, Weyl dengan medan tera (gauge fiel-nya),
dan Kauza dengan peningkatan dimensi yang menampung gejala interaksi).
Antara tahun 1941-1949 terdapat
22 buah publikasi Einstein yang mencakup kosmologi dan astrofisika, model alam
semesta yang mengembang, sains dan agama, metafisika tentang mekanika kuantum
dan realis.
Formulasinya tentang energi yang
setara dengan massa benda dan kuadrat kecepatan cahaya, , meramalkan tidak ada apapun yang
dapat bergerak lebih cepat dari cahaya. Penghargaan Nobel pada tahun 1921
memberikan pengakuan atas kecerdasannya yang bermanfaat bagi umat manusia,
melalui pelayanannya dalam Fisika Teoritik, dan khususnya untuk penemuannya
mengenai hukum efek fotolistrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar